Pendapat para Ahli
Berikut adalah pendapat para ahli tentang propolis dan kegunaan lain :
- John Diamond MD; propolis mampu mengaktifkan kelenjar thymus yang berfungsi sebagai sistem imunitas tubuh.
- Ray Kupinsel; propolis sebagai anti biotik alami yang mampu melawan berbagai macam penyakit tanpa efek samping
- Profesor Arnold Becket; propolis mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur.
- Russia Research Team (Tim Riset Rusia); Dalam propolis terdapat zat anti biotik alami dan anti viral, vitamin, asam amino, mineral yang sangat mujarab untuk penyakit mulut, tenggorokan.
- Dr. Fang Chu (dokter di Lien Yu Kang Hospital Tiongkok); propolis berguna untuk penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan untuk penyakit jantung.
- Lembaga Riset Kanker Columbia, 1991 ; dalam propolis terdapat zat CAPE yang berfungsi mematikan sel kanker. Dengan pemakaian zat CAPE secara teratur selama 6 bulan dapat mereduksi kanker sebanyak 50%.
- Majalah anti biotik VP Kivalkina; propolis sangat efektif untuk infeksi tanpa batas kadaluwarsa.
PENELITIAN EFEK KOMBINASI ANTIBIOTIK dan PROPOLIS
( Kivalkina,VP dan Gorshunova,VI , Kazan Institute)
Penelitian ini meneliti tentang aktivitas antimikroba antibiotik dengan adanya propolis, dan efek terhadap perkembangan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Alat dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: media nutrient untuk mengukur kombinasi aksi propolis dan antibiotika terhadap Staphilococcus Aureus dan E.Coli . Propolis digunakan sebagai 20% ekstrak ethanol. Aktivitas antimikroba antibiotik (penicilin, streptomycin, tetracyclin, ristomycin, neomycin, levomycetin, polymyxin, oleandomycin) dengan adanya propolis diukur dengan metode dilusi serial dalam meat-peptone agar (MPA).
Hasil dari penelitian ini adalah:
- Propolis meningkatkan aktivitas bakteriostatik (kemampuan membunuh bakteri) antibiotik tetracyclin, neomycin, dan polymixyn sebanyak 10-100 kali lipat terhadap bakteri Staphilococcus aureus, dan meningkatkan aktivitas bakteriostatik antibiotik streptomycin, penicilin, neomycin, plomyxin dan tetracyclin terhadap bakteri E.coli sebanyak 10-100 kali lipat.
- Adaptasi bakteri terhadap antibiotika neomycin, levomycetin, dan ristomycin sama dengan adaptasi bakteri terhadap media nutrien mengandung propolis.
- Propolis meningkatkan aktivitas antimikroba salep antibiotik. Aksi bakteriostatik salep antibiotik mengandung propolis bekerja terhadap kuman Staph. aureus dalam 15 menit, dan E.coli dalam 20-30 menit, sedangkan salep antibiotik yang tidak mengandung propolis bekerja dalam 2-12 jam. Aktivitas antimikroba salep antibiotik mengandung propolis tetap bertahan selama 9-12 bulan penyimpanan, sedangkan salep antibiotik tidak mengandung propolis bertahan selama 2-3 bulan penyimpanan.
Referensi lain Tentang Propolis
1. PROPOLIS bersifat antibiotik :
- Benzoic acid : efek bakteriostatik dan baktericide (Janes and Bumba 1978)
- Ferulic acid dan Caffeic acid : efek thd bakteri gr + dan gr - (Cizmarik and Matel 1970 , 1973)
- Isoferulic acid dan Cinnamic acid : efek thd Staphylococcus Aureus (Qiao and Chen, 1991)
- Pinosylvin : anti Bacillus Subtilus dan Bacillus Cereus (Mochida , 1985)
- Cinnamylidene acetic acid : anti Bacillus Subtilus, Bacillus Cereus dan Escherichia Coli (mochida, 1985)
- Chrysine dan Galangin : anti Helicobacter pylori (Itoh, 1994)
- Propolis memperkuat efek bakteriostatik dari antibiotik Tetrasiklin, Neomycine Polimycine (dr.Tichonov and Salo)
- Bahkan strain Staphylococcus yang resisten/kebal thd antibiotik, menjadi sensitif, setelah dikombinasikn dgn propolis (Shub, 1981)
- Propolis juga memperkuat aktivitas beberapa anti jamur (dr.Kivalina and Gorshonova,1973)
2. PROPOLIS bersifat anti jamur :
- Ermanin : anti Mycrosporum Lanosum dan Trycophyton (Popravko 1971, Metzner 1975, Scheidewind 1975)
- Pinocembrin : anti candida albicans (metzner, 1979)
- Pinosylvin : anti candida albicans, mycobacterium Phlei dan mycobacterium Smegmatis (Mochida
1985, Metzner 1975, Scheidewind 1975)
- Kaempferide : anti Mycobacterium Phlei (Mochida 1985)
3. PROPOLIS bersifat anti Virus :
- Caffeic acid, Quercetin, Iuteolin (Konig and Dustmann 1985)
- sopentyl ferulate : anti influenza virus ( Serkedjieva)
- Isopropyl alcohol : anti virus herpes (Smuk and Hern 1978)
4. PROPOLIS bersifat anti septik:
- Benzoicacid (vanhaelen and vanhaelen Fastre,1992)
5. PROPOLIS bersifat lokal Anastetik:
- Pinocembrin, pinostrobin, Caffeic acid esters (Paintz and Metzner, 1979)
- Kekuatannya 3 x efek cocain, 52 x efek novocain (Ghisalberti, 1979)
- Zalf anestetik propolis telah dipantenkan di eropa untuk penggunaan dalam bidang gigi (Sosnowski, 1984)
6. PROPOLIS bersifat Anti hyperlipidemic:
- Dihydroflavonoids (Choi, 1991)
7. PROPOLIS bersifat menguatkan pembuluh darah kapiler :
- Quercetin (Budavari, 1989)
8. PROPOLIS bersifat Anti perdarahan :
- Flavonoids (Marinescu, 1982)
- Ferulic acid : efek pembekuan darah (Cizmarik and Matel 1971, 1978)
9. PROPOLIS bersifat anti Inflamasi :
- Mempunyai efek yang hampir sama dengan yg ditimbulkan obat indometacine
- Caffeic acid, acacetine (Bankova, 1983)
- Flavonoids, Bisabolol (Marinescu, 1982)
10. PROPOLIS bersifat Tumor cytotoxicity or inhibitor :
- Caffeic acid phenethyl ester (Grunberger 1988, Inayama 1984) : Ca payudara, ca rahim, melanoma, ca usus besar
- Quercetin (Matsuno Tetsuya, 1991)
- Artepillin C (Kimoto Tetsuno, 1995) : Ca gastric, Ca paru, Leukimia
- Chrysin (Hladon, 1987)
11. PROPOLIS bersifat Anti Oksidan
- Flavonoids (Vanhaelen and Vanhaelen Fastre, 1992)
- Kemampuan untuk menetralisir radikal bebas (yg dpt merusak sel dan jaringan tbh), dgn cara melindungi sel dgn mencegah teroksidasinya vit C (Popeskovic, 1980)
12. PROPOLIS bersifat Me regenerasi sel epitel dan meminimalkan jaringan parut :
- Cinnamic acid derifat (Marinescu, 1982)
13. PROPOLIS bersifat Penyembuhan luka :
- Phenolic acid, Flavonoids (Arvouet and Grand, 1994)
14. PROPOLIS bersifat Menstimulir pembelahan sel dan Memperkuat biosintesa protein :
- Arginin (Gabrys, 1986)
15. PROPOLIS bersifat Meningkatkan perbaikan kolagen dan elastin :
- Proline (Gabrys, 1986)
- Ferulic acid (Cizmarik and Matel 1971, 1978)
16. PROPOLIS bersifat Penyembuh ulcus Gastroduodenal :
- Pinocembrin, galangin dan chrysin : anti Helicobacter pylor (Itoh, 1994)
17. PROPOLIS bersifat Membantu pulmonary insuffcency :
- Eriodictyol (Aviado, 1974)
18. PROPOLIS bersifat Spasmolytic :
- Quercetin
- Kaempferide
- Pectolinaringenin
(The Hive and the Honey Bee, 1992)
19. PROPOLIS bersifat Anti diabetic :
- Pterostilbene (Ghisasberti, 1979)
- Menstimulir kelenjar pankreas dan berefek mempertahankan glukosa serum (Kedzia, 1988)
20. PROPOLIS bersifat Anti alergi :
- Prenyl caffeate (Hausen 1987, Wollen weber 1987, Greenaway 1988, Hashimoto 1988)
21. PROPOLIS bersifat Efek sedative :
- Kedzia, 1988
22. PROPOLIS bersifat Menstimulir sistim kekebalan tubuh :
- Menstimulir kelenjar thymus yang mengandung sel limfosit (Manolova 1987, Scheller 1988,Karandashov 1977)
- Memperkuat kerja macrophage (Moriyasu, 1993)
Referensi lain Tentang PropolisKegunaan PROPOLIS dalam bidang kesehatan
1. SistemKekebalan tubuh
- Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit (Scheller, 1989)
2. Sistem Cardiovaskular
- Ekstrak propolis dapat menurunkan tekanan darah (kedzia, 1988)
- Memperkuat pembuluh darah kapiler (Roger 1988), dengan quercetin (Budavari, 1989) Efek anti hiperlipidemik (Choi, 1991)
- Perbaikan pada pasien hipertensi, arteriosclerosis, jantung koroner dgn pemberian 300 mg propolis 3 x/hr selama 30 hr ( dr. Fang Zhu, RS Lian Yn Gang, prop. Jiangsu RRC)
3. Sistem Pernafasan
- Bronchitis (Scheller, 1989)
- TBC Paru (Karinova and Rodionova)
- Insufficiency paru (Aviado, 1974)
- Ca paru (Kimoto Tetsuno 1995)
4. THT
Telinga :
Matel 1973 dan Palos 1989
- Radang telinga luar (OE)
- Radang telinga akut (OMA)
- Telinga bernanah (OMP)
Hidung :
- Rhinitis Influenza (Nunex 1938)
- Sinusitis
Tenggorokan :
- Pharingitis (Doroshenko,1975)
- Laringitis (Lin, 1993)
5. Sistem Pencernaan
- Mulut :
- Ginggivitis dan plaque (Neuman, 1986)
- Moniliasis (jamur)
- Stomatitis (Ghafar, 1989)
- Halitosis
- Gastritis, Ca gastric (Kimoto Tetsuno, 1995)
- Duodenitis
- Colitis (Stolko, 1978), Ca colon (Grunberger 1988, Inayama 1984)
- Hepatitis
- Chirosis hepatis
6. Sistem Endokrin
- Gangguan kelenjar pankreas : Diabetes melitus (Kedzia 1988, Ghisasberti 1979)
- Gangguan kelenjar gondok : Goitre
7. Sistem urogenital
- Nefritis (infeksi ginjal), Cystitis (infeksi kandung kemih),
- Prostatitis
8. Sistem Reproduksi
- Pre Menstrual Syndrom (PMS) Zawadzki and Scheller 1973 :
- Vaginitis (tu: Trichomonas dan s.Pyogenes )
- Cervicitis (tu. S. Pyogenes) Grunberger 1988 and Inayama 1984 :
- Ca payudara dan tumor rahim
9. Kulit
- Luka iris, luka tergores (Scheller 1980)
- Luka bakar derajat 1 dan 2 (Gabrys 1986 àArginin)
- Luka terinfeksi
- Dermatitis (alergica)
- Herpes simplek/zoster (Giurcaneanu,1988)
- Jamur
- Acne
- Melanoma
- Kosmetik (Klt kusam, keriput, bekas luka)
10. Otot dan Sendi
- Myalgia
- Rheumatoid Artritis
11. Sistem Saraf
- Depresi
- Stress
- Gangguan Klimakterik
12. Mata
- Conjungtivitis
- Katarak
Propolis Diamond Membantu proses peremajaan (regenerasi) sel, mempertahankan dan menjaga stamina tubuh, meningkatkan sistem imunitas termasuk mencegah dan mengobati penyakit
BalasHapus