Sabtu, 16 Oktober 2010

PENELITIAN EFEK KOMBINASI ANTIBIOTIK dan PROPOLIS

Pendapat para Ahli
Berikut adalah pendapat para ahli tentang propolis dan kegunaan lain :

  1. John Diamond MD; propolis mampu mengaktifkan kelenjar thymus yang berfungsi sebagai sistem imunitas tubuh.
  2. Ray Kupinsel; propolis sebagai anti biotik alami yang mampu melawan berbagai macam penyakit tanpa efek samping
  3. Profesor Arnold Becket; propolis mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur.
  4. Russia Research Team (Tim Riset Rusia); Dalam propolis terdapat zat anti biotik alami dan anti viral, vitamin, asam amino, mineral yang sangat mujarab untuk penyakit mulut, tenggorokan.
  5. Dr. Fang Chu (dokter di Lien Yu Kang Hospital Tiongkok); propolis berguna untuk penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan untuk penyakit jantung.
  6. Lembaga Riset Kanker Columbia, 1991 ; dalam propolis terdapat zat CAPE  yang berfungsi mematikan sel kanker. Dengan pemakaian zat CAPE secara teratur selama 6 bulan dapat mereduksi kanker sebanyak 50%.
  7. Majalah anti biotik VP Kivalkina; propolis sangat efektif untuk infeksi tanpa batas kadaluwarsa.

PENELITIAN EFEK KOMBINASI ANTIBIOTIK dan PROPOLIS
( Kivalkina,VP dan Gorshunova,VI , Kazan Institute)
 Penelitian ini meneliti tentang aktivitas antimikroba antibiotik dengan adanya propolis, dan efek terhadap perkembangan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Alat dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: media nutrient untuk mengukur kombinasi  aksi propolis dan antibiotika terhadap Staphilococcus Aureus dan E.Coli  . Propolis digunakan sebagai 20% ekstrak ethanol. Aktivitas antimikroba antibiotik (penicilin, streptomycin, tetracyclin, ristomycin, neomycin, levomycetin, polymyxin, oleandomycin) dengan adanya propolis diukur dengan metode dilusi serial dalam meat-peptone agar (MPA).  
Hasil dari penelitian ini adalah:
  1. Propolis meningkatkan aktivitas bakteriostatik (kemampuan membunuh bakteri) antibiotik tetracyclin, neomycin, dan polymixyn sebanyak 10-100 kali lipat terhadap bakteri Staphilococcus aureus, dan meningkatkan aktivitas bakteriostatik antibiotik streptomycin, penicilin, neomycin, plomyxin dan tetracyclin terhadap bakteri E.coli sebanyak 10-100 kali lipat.
  2.  Adaptasi bakteri terhadap antibiotika neomycin, levomycetin, dan ristomycin sama dengan adaptasi bakteri terhadap media nutrien mengandung propolis.
  3.  Propolis meningkatkan aktivitas antimikroba salep antibiotik. Aksi bakteriostatik salep antibiotik mengandung propolis bekerja terhadap  kuman Staph. aureus  dalam 15 menit, dan E.coli dalam 20-30 menit, sedangkan salep antibiotik yang tidak mengandung propolis bekerja dalam 2-12 jam. Aktivitas antimikroba salep antibiotik mengandung propolis tetap bertahan selama 9-12 bulan penyimpanan, sedangkan salep antibiotik tidak mengandung propolis bertahan selama 2-3 bulan penyimpanan. 

Referensi lain Tentang Propolis
 
1. PROPOLIS  bersifat antibiotik :
- Benzoic acid : efek bakteriostatik dan baktericide  (Janes and Bumba 1978)                        
- Ferulic acid dan Caffeic acid : efek thd bakteri gr + dan gr -    (Cizmarik and Matel 1970 , 1973)
- Isoferulic acid dan Cinnamic  acid : efek thd Staphylococcus Aureus    (Qiao and Chen, 1991)
Pinosylvin : anti Bacillus Subtilus dan Bacillus  Cereus (Mochida , 1985)                    
- Cinnamylidene  acetic acid : anti Bacillus Subtilus, Bacillus Cereus  dan Escherichia Coli (mochida, 1985)
Chrysine dan Galangin : anti Helicobacter pylori (Itoh, 1994)
- Propolis memperkuat efek bakteriostatik dari antibiotik Tetrasiklin, Neomycine Polimycine (dr.Tichonov and  Salo)
Bahkan strain Staphylococcus yang resisten/kebal thd antibiotik, menjadi sensitif, setelah dikombinasikn dgn propolis (Shub, 1981)
- Propolis juga memperkuat aktivitas beberapa anti jamur (dr.Kivalina and Gorshonova,1973)
2. PROPOLIS  bersifat anti jamur :
Ermanin : anti Mycrosporum Lanosum dan Trycophyton  (Popravko 1971, Metzner 1975, Scheidewind  1975)        
Pinocembrin : anti candida  albicans (metzner, 1979)
   -    Pinosylvin : anti candida albicans, mycobacterium Phlei dan mycobacterium Smegmatis (Mochida
          1985, Metzner 1975, Scheidewind 1975)
- Kaempferide : anti Mycobacterium Phlei (Mochida 1985)
3. PROPOLIS  bersifat anti Virus :
Caffeic acid, Quercetin, Iuteolin  (Konig and Dustmann 1985)
sopentyl ferulate : anti influenza virus ( Serkedjieva)
Isopropyl alcohol : anti virus herpes    (Smuk and Hern 1978)
4. PROPOLIS  bersifat anti septik:
Benzoicacid (vanhaelen and vanhaelen  Fastre,1992)
5. PROPOLIS  bersifat  lokal Anastetik:
Pinocembrin, pinostrobin, Caffeic acid esters  (Paintz and Metzner, 1979)
- Kekuatannya 3 x efek cocain, 52 x efek novocain (Ghisalberti, 1979)
Zalf anestetik propolis telah dipantenkan di eropa untuk penggunaan dalam bidang gigi (Sosnowski, 1984)
6. PROPOLIS  bersifat  Anti hyperlipidemic:
-   Dihydroflavonoids (Choi, 1991)
7. PROPOLIS  bersifat  menguatkan pembuluh darah kapiler :
Quercetin (Budavari, 1989)
8. PROPOLIS  bersifat   Anti perdarahan :
Flavonoids (Marinescu, 1982)
Ferulic acid : efek pembekuan darah   (Cizmarik and Matel 1971, 1978)
9. PROPOLIS  bersifat  anti Inflamasi :
Mempunyai efek yang hampir sama dengan yg ditimbulkan obat indometacine
Caffeic acid, acacetine (Bankova, 1983)
Flavonoids, Bisabolol (Marinescu, 1982)
10. PROPOLIS  bersifat   Tumor cytotoxicity or inhibitor :
Caffeic acid phenethyl ester (Grunberger 1988, Inayama    1984) : Ca payudara, ca rahim, melanoma, ca usus besar             
Quercetin (Matsuno Tetsuya, 1991)
Artepillin C (Kimoto Tetsuno, 1995) : Ca gastric, Ca paru, Leukimia  
Chrysin (Hladon, 1987)
11. PROPOLIS  bersifat   Anti Oksidan
Flavonoids  (Vanhaelen and Vanhaelen Fastre, 1992)
- Kemampuan untuk menetralisir radikal bebas (yg dpt merusak sel dan jaringan tbh), dgn cara melindungi sel dgn mencegah teroksidasinya vit C (Popeskovic, 1980)
12. PROPOLIS  bersifat  Me regenerasi sel epitel  dan  meminimalkan  jaringan parut :
- Cinnamic acid derifat   (Marinescu, 1982)
13. PROPOLIS  bersifat  Penyembuhan luka :
- Phenolic acid, Flavonoids (Arvouet and Grand, 1994)
14. PROPOLIS  bersifat  Menstimulir pembelahan sel dan  Memperkuat biosintesa protein :
- Arginin (Gabrys, 1986)
15. PROPOLIS  bersifat  Meningkatkan perbaikan kolagen dan elastin :
Proline (Gabrys, 1986)
Ferulic acid (Cizmarik and Matel 1971, 1978)
16. PROPOLIS  bersifat Penyembuh ulcus Gastroduodenal :
Pinocembrin, galangin dan chrysin :  anti Helicobacter pylor (Itoh, 1994)
17. PROPOLIS  bersifat  Membantu pulmonary insuffcency :
- Eriodictyol (Aviado, 1974)
18. PROPOLIS  bersifat Spasmolytic :
Quercetin
Kaempferide
- Pectolinaringenin
           (The Hive and the Honey Bee, 1992)
19. PROPOLIS  bersifat Anti diabetic :
Pterostilbene (Ghisasberti, 1979)
- Menstimulir kelenjar pankreas dan  berefek mempertahankan glukosa serum (Kedzia, 1988)
20. PROPOLIS  bersifat Anti alergi :
Prenyl caffeate (Hausen 1987, Wollen weber 1987, Greenaway 1988, Hashimoto 1988)
21. PROPOLIS  bersifat Efek sedative :
- Kedzia, 1988
22. PROPOLIS  bersifat  Menstimulir  sistim kekebalan tubuh :
- Menstimulir kelenjar thymus yang mengandung sel limfosit (Manolova 1987, Scheller 1988,Karandashov 1977)
- Memperkuat kerja macrophage (Moriyasu, 1993)


Referensi lain Tentang PropolisKegunaan PROPOLIS dalam bidang kesehatan

 1. SistemKekebalan tubuh
Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit (Scheller, 1989)
2. Sistem Cardiovaskular
- Ekstrak propolis dapat menurunkan tekanan darah  (kedzia, 1988)
Memperkuat pembuluh darah kapiler (Roger 1988), dengan quercetin (Budavari, 1989) Efek anti hiperlipidemik (Choi, 1991)
Perbaikan pada pasien hipertensi, arteriosclerosis, jantung koroner dgn pemberian 300 mg propolis 3 x/hr selama 30 hr ( dr. Fang Zhu, RS Lian Yn Gang, prop. Jiangsu RRC)
3. Sistem Pernafasan
Bronchitis (Scheller, 1989)
TBC Paru (Karinova and Rodionova)
Insufficiency paru (Aviado, 1974)
Ca paru (Kimoto Tetsuno 1995)
4. THT
    Telinga  :
      Matel 1973 dan Palos 1989
          - Radang telinga luar (OE)
          - Radang telinga akut (OMA)
          - Telinga bernanah (OMP)
    Hidung :
          - Rhinitis Influenza (Nunex 1938)
         - Sinusitis
    Tenggorokan :
          - Pharingitis (Doroshenko,1975)
          - Laringitis (Lin, 1993)
5. Sistem Pencernaan
  - Mulut :
              -    Ginggivitis dan plaque    (Neuman, 1986)
              -    Moniliasis (jamur)
              -    Stomatitis (Ghafar, 1989)
              -    Halitosis    
  - Gastritis, Ca gastric (Kimoto Tetsuno, 1995)
  - Duodenitis
  - Colitis (Stolko, 1978), Ca colon (Grunberger  1988, Inayama 1984)
  - Hepatitis
  - Chirosis hepatis
6. Sistem Endokrin
  - Gangguan kelenjar pankreas : Diabetes melitus (Kedzia 1988, Ghisasberti 1979)
  - Gangguan kelenjar gondok : Goitre
7.  Sistem urogenital
  - Nefritis (infeksi ginjal), Cystitis (infeksi kandung kemih),
  - Prostatitis
8. Sistem Reproduksi
  - Pre Menstrual  Syndrom (PMS) Zawadzki and Scheller 1973 :
  - Vaginitis (tu: Trichomonas dan s.Pyogenes )
  - Cervicitis (tu. S. Pyogenes) Grunberger 1988 and Inayama 1984 :
  - Ca payudara dan tumor rahim
9. Kulit
  - Luka iris, luka tergores (Scheller 1980)
  - Luka bakar derajat 1 dan 2 (Gabrys 1986 àArginin)
  - Luka terinfeksi
  - Dermatitis (alergica)
  - Herpes simplek/zoster (Giurcaneanu,1988)
  - Jamur
  - Acne
  - Melanoma
  - Kosmetik (Klt kusam, keriput, bekas luka)
10. Otot dan Sendi
  - Myalgia
  - Rheumatoid Artritis
11. Sistem Saraf
  - Depresi
  -  Stress
  - Gangguan Klimakterik
12. Mata
  - Conjungtivitis
  - Katarak

1 komentar:

  1. Propolis Diamond Membantu proses peremajaan (regenerasi) sel, mempertahankan dan menjaga stamina tubuh, meningkatkan sistem imunitas termasuk mencegah dan mengobati penyakit

    BalasHapus